Senin, 30 April 2018

Problematika di bidang pendidikan yang sangat krusial sebagai akibat degradasi moral di masyarakat


Written by: Tiur Nurmayany Raharjo
             
        Manusia berdinamika seiring berjalannya waktu dan manusia terus berkembang mengikuti perubahan zaman. Mulai dari food gathering, manusia bertempat tinggal yang nomadem dan hidup dalam kelompok kecil kemudian berkembang menjadi food producing, manusia mulai hidup menetap dan hidup dalam kelompok besar serta melakukan interaksi dengan kelompok-kelompok lain. Selain itu, budaya dan IPTEK pun terus berkembang hingga saat ini.





Problematika di bidang pendidikan yang sangat krusial sebagai akibat degradasi moral di masyarakat
Masa kini manusia mengenal dan bahkan mengembangkan teknologi yang memudahkan interaksi secara global. Interaksi inilah yang membuat pencampuran kebudayaan sehingga dapat menghilangkan salah satu kebudayaan atau melahirkan kebudayaan baru. Seperti dua sisi koin, ada dampak positif dan negatif. Misalnya di Indonesia, orang-orang Indonesia dilihat dari sejarahnya memang sangat mudah terpengaruh oleh budaya asing dan melakukan akulturasi. Ini dapat dibuktikan dengan melihat adanya punden berundak dan stupa dalam candi Borobudur yang merupakan pencampuran kebudayaan asli di Indonesia dengan budaya hindu-budha. Selain itu candi Borobudur juga merupakan candi Budha yang berbeda dengan candi-candi Budha yang ada di dunia dan pernah di nobatkan sebagai Tujuh Keajaiban Dunia.
Namun dampak negatif pun tak bisa terelakkan, terutama pada masa kini. Generasi muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Generasi muda Indonesia sekarang sudah tidak memiliki rasa gotong royong, sikap santun, kerja keras, rasa hormat kepada orang tua, saling menghargai sesama manusia, dan lain sebagainya. Generasi muda Indonesia kini hedonis dan bersikap individualis, lebih mementingkan kenikmatan duniawi dan tidak memiliki rasa peduli sosial maupun lingkungannya juga lebih mendahulukan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang banyak. Berbeda dengan pendahulu bangsa Indonesia, pahlawan-pahlawan bangsa, mereka rela melepaskan kepentingan pribadi untuk kepentingan bersama yakni untuk meraih kemerdekaan agar anak dan cucu mereka tidak merasakan penderitaan yang mereka alami selama dijajah oleh bangsa lain.
Akan tetapi apa yang anak dan cucu mereka lakukan dalam mengisi kemerdekaan? Mereka menjajah bangsanya sendiri bahkan menjajah dirinya sendiri, seperti korupsi dan bermalas-malasan dalam meningkatkan kualitas diri. Inilah yang disebut degradasi moral atau kemunduran moral bangsa.

Penyebab Degradasi Moral Bangsa
Penyebab-penyebab degradasi moral dapat dilihat dari berbagai aspek seperti berikut:
1.      Keluarga
Pembentukan karakter manusia berawal dari pendidikan dalam keluarga. Keluarga dapat dikatakan sebagai unit sosial terkecil namun berperan penting dalam pembentukan karakter seseorang yang berpengaruh dalam pembentukan moral karena proses penanaman nilai-nilai bermula dari dinamika kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan terus berlangsung sampai remaja dapat menemukan identitas diri dan aktualisasi pribadinya secara utuh. Jika dalam keluarga salah dalam memberikan pondasi dan contoh dalam diri anggota keluarga, maka akan berakibat buruk bagi moral anggota keluarga tersebut. Buah tidak akan jauh jatuh dari pohonnya, pepatah ini memang benar. Misalnya orang tua yang mencontohkan berperilaku hedonis, maka anaknya pun akan bahkan lebih hedonis dari orang tuanya. Selain itu, kekecewaan seorang anak kepada orang tuanya, misalnya kurang perhatian, perceraian, akan membuat anak berperilaku menyimpang.
2.      Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat tidak kalah penting dalam pembentukan karakter moral seseorang. Jika seseorang tinggal dalam lingkungan perampok, maka kemungkinan besar orang tersebut pun akan menjadi seorang perampok. Jika lingkungan masyarakatnya terbiasa membuang samapah sembarangan maka aturan untuk membuang sampah pada tempatnya akan terabaikan.
3.      Lingkungan Sekolah
Sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk mendapat ilmu dan pengetahuan serta mendapatkan ijazah. Sekolah adalah tempat untuk seseorang meningkatkan kualitas moralnya dan guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan moral anak didiknya. Jika seorang guru hanya memberikan kalimat-kalimat larangan sedangkan dirinya melakukan hal yang dilarangnya tersebut maka tidak akan menjadi sesuatu yang berarti.
4.      Teknologi dengan Globalisasi
Kecanggihan teknologi membuat manusia masuk kedalam era globalisasi yang merupakan proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah (dimensi ruang dan waktu). Menurut Edison A Jamli, globalisasi adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada satu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di dunia. Globalisasi memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi dalam aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, dan lain sebagainya. Akan tetapi globalisasi akan berdampak buruk jika seseorang tidak dapat dengan bijak memfilter informasi yang ia dapatkan. Sehingga generasi muda Indonesia akan sangat mudah terpengaruh dengan budaya luar akibat globalisasi terutama budaya-budaya buruk seperti seks bebas, misalnya. Selain itu, media televisi yang menyajikan hiburan, sinetron misalnya, akan menyebabkan kemiskinan moral penonton terutama gernerasi muda jika dalam ceritanya memperlihatkan kehidupan glamor, perkelahian, sikap saling tidak percaya, kekerasan, dan lain sebagainya.
5.      Pemerintah
Pemerintah bukan hanya menjalankan tugas dalam jalannya pemerintahan, tetapi juga harus bisa menjadi teladan untuk rakyatnya. Jika pemerintah melakukan hal-hal yang buruk  maka rakyat pun akan kecewa. Apalagi dengan hukum yang tidak sama rata.

Solusi dari dampak degradasi moral
Penulis menyadari bahwa berbicara sangat mudah di bandingkan mengaplikasikan ke dalam kehidupan nyata. Memang lebih baik mencegah daripada mengobati. Akan tetapi bagaimana jika nasi sudah menjadi bubur. Namun ini bukan akhir dari segalanya. Moral bangsa masih bisa diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya jika kita memulai untuk melakukan perbaikan tersebut.
Menurut Ir. Achmad Djamaludin, faktor yang memengaruhi degradasi nilai-nilai karakter bangsa antara lain:
 Faktor Internal.  Pengaruh internal merupakan pengaruh yang berasal dari diri pribadi, berkaitan dengan perspektif diri pribadi dalam memaknai nilai-nilai yang diyakininya. Ketika diri pribadi memiliki persepsi yang salah terhadap nilai-nilai yang diyakininya, maka perilaku yang muncul pasti akan menyimpang dari nilai-nilai tersebut. Demikian pula sebaliknya, ketika diri pribadi memiliki persepsi yang  yang benar tentang nilai-nilai karakter yang diyakininya, maka perilaku yang muncul pasti akan sesuai dan berbanding lurus dengan nilai-nilai tersebut.
Faktor Eksternal.  Pengaruh eksternal biasanya berasal dari lingkungan eksternal, seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, media massa, lembaga agama, dll. Pengaruh dari lingkungan eksternal tersebut bisa merubah perspektif diri pribadi dalam memaknai nilai-nilai yang diyakininya. Pengaruh eksternal tersebut dapat semakin memperkokoh nilai-nilai karakter yang diyakini atau bahkan justru menghancurkannya.
Menurut penulis, solusi dalam problematika degradasi moral adalah dengan adanya kesepakatan bersama mulai dari orang tua, masyarakat, guru, media, serta pemerintah dalam bersama-sama membentuk moral generasi muda menjadi lebih baik. Misalnya, pertama, orang tua memberikan pendidikan karakter dalam keluarga yang baik. Memberikan pendidikan untuk menghormati orang tua, saling menyayangi dengan seluruh anggota keluarga, bersikap adil. Kedua, setelah lingkungan keluarga, kemudian pendidikan karakter untuk membentuk moral adalah lingkungan masyarakat. Masyarakat memberikan contoh-contoh yang baik dengan mencintai lingkungan, peduli sesama, bersama-sama merawat fasilitas umum, dan lain-lain, maka generasi muda akan mengikuti perilaku baik dalam masyarakat. Ketiga, sekolah tidak hanya sebagai tempat mendapatkan ilmu tetapi juga tempat untuk meningkatkan kualitas moral peserta didik. Guru selain mengajarkan materi pembelajaran tetapi juga diimbangi dengan pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam materi ajar. Selain itu, semua pihak atau perangkat dalam pendidikan (kepala sekolah, guru, penjaga sekolah, dan lain-lain) menjadi teladan untuk peserta didik, yaitu memberikan contoh yang baik. Keempat, media televisi tidak hanya menampilkan tontonan dengan tujuan menghibur semata. Tetapi harus menyisipkan nilai-nilai, misalnya, kerja keras, hemat, sportif, jujur, cinta tanah air, menghormati orang tua, menyayangi sesama, dan  lain sebagainya. Kelima, pemerintah pun harus menjadi teladan untuk rakyatnya, dengan hidup sederhana, tidak korupsi, tanggungjawab, bekerja dengan baik untuk kepentingan rakyat, dan lain-lain serta pemerintah pun harus tegas dalam menyikapi tindakan yang tidak bermoral. Bukan hanya aturan yang sudah ditetapkan tetapi juga harus ada aparat yang memberikan tindakkan nyata.
Pendidikan tidak hanya di sekolah tetapi juga harus berkelanjutan dilingkungan keluarga dan masyarakat agar moral terpuji akan melekat dalam diri generasi muda. Jika perbaikan dari semua aspek yang telah disebutkan telah dilakukan, maka pembentukkan dan peningkatan kualitas moral generasi muda akan terlaksana dengan baik. Moral akan nilai-nilai terpuji akan menyatu dalam diri generasi muda (internal) dan akan kuat dalam menerima pengaruh buruk dari luar (eksternal).
Generasi muda adalah penerus bangsa. Bangsa yang akan maju memiliki generasi penerus yang bermoral terpuji. Tentu itu adalah cita-cita semua bangsa. Maka dari itu, sadar dan mulailah dari diri sendiri. Think globally, act locally.


Sumber
Kurnia, Erny. (2010). Degradasi Moral Remaja Masa Kini. [Online]. Tersedia: http://www.sttal.ac.id/html/index.php?id=artikel&kode=2 (26 November 2011)
Anomim. (2010). Degradasi Moral Remaja Merupakan Salah Satu Masalah Sosial yang Sering terjadi di Mayarakat. [Online]. Tersedia: http://Www.Scribd.Com/Doc/29046290/Degradasi-Moral-Remaja-Merupakan-Salah-Satu-Masalah-Sosial-Yang-Sering-Terjadi-Di-Masyarakat (26 November 2011)

Djamaludin, Achmad. (2011).  Konsepsi Pembinaan Karakter Generasi Muda Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. [Online]. Tersedia: http://www.sttal.ac.id/html/index.php?id=artikel&kode=2 (26 November 2011)


Endriyani, Esy. (2011). Pengentasan Degradasi Moral Mahasiswa. [Online]. Tersedia: http://esyandriyani.blogspot.com/2011/08/pengentasan-degradasi-moral-mahasiswa.html (26 November 2011)
Handy, Ijonk. (2011). Penyebab Berubahnya Kebudayaan. [Online]. Tersedia: http://ijonkhandy.blogspot.com/2011/04/penyebab-berubahnya-kebudayaan.html (26 November 2011)
Kurnia, Erny. (2010). Degradasi Moral Remaja Masa Kini. [Online]. Tersedia: http://blog.tp.ac.id/degradasi-moral-remaja-masa-kini.html (26 November 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar